Perangkap Lalat Sederhana & Ramah Lingkungan

http://demosainscreative.files.wordpress.com/2008/09/040-morphology-of-a-fly-lateral.jpg
Lalat merupakan salah satu insekta (serangga) yang termasuk ordo diphtera, mempunyai sepasang sayap berbentuk membran. Lalat juga merupakan species yang berperan dalam masalah kesehatan masyarakat, yaitu sebagai vektor penularan penyakit saluran pencernaan seperti: kolera, typhus, disentri, dan lain lain. Pada saat ini dijumpai ± 60.000 – 100.000 spesies lalat, tetapi tidak semua species perlu diawasi karena beberapa diantaranya tidak berbahaya terhadap kesehatan masyarakat. Penularan penyakit dapat terjadi melalui semua bagian dari tubuh lalat seperti : bulu badan, bulu pada anggota gerak, muntahan serta faecesnya. Pengendalian lalat merupakan tindakan pengendalian untuk mengurangi atau melenyapkan gangguan yang ditimbulkan oleh lalat tersebut.



 Lalat rumah berperan dalam transmisi atau penularan agen penyakit secara mekanis yang menyebabkan penyakit pada manusian maupun hewan. Dan berbagai penyakit penting yang dapat ditularkan oleh lalat pengganggu ini adalah penyakit viral seperti poliomielitis, hepatitis, trakhoma, coxsackie dan infeksi ECHO virus. Lalat rumah dapat menimbulkan penyakit seperti lambung dan usus (enterogastrik), disentri, diare, salmonellosis (tifoid, paratifoid, enteritis, keracunan makanan), kolera dan wabah penyakit mata (epidemic conjuctivitis)

Itu sekilas tentang lalat , langsung saja ke TKP !

Konsep Alat Seperti Kurang Lebih Seperti ini








Kelebihan dari perangkap ini antara lain :
1. Secara estetika lebih rapi dan tidak menimbulkan kesan jorok
2. Mudah dan murah dalam pembuatannya
3. Perawatan sangat mudah
4. Bisa diinovasikan dengan mengganti bahan umpannya

Konsep perangkap lalat tersebut dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapat, yaitu terdiri dari 3 botol air mineral bekas, air sabun, dan umpan yang berbau (karena sifat lalat yang sensitif dengan bau-bauan). Disini bisa juga divariasikan untuk umpannya sendiri. Misal jika digabungkan dengan teknologi yang ada yaitu menggunakan aroma atrakan (wewangian berahi lalat betina), namun kekurangannya menggunakan atrakan hanya menarik lalat jantan saja.

konsep ini didasarkan pada sifat lalat yang sensitif terhadap bau-bau an, namun juga sensitif dengan suhu ruangan.

bisa dilihat kalau lalat terperangkap didalam, ia akan kebingungan karena suhu dalam botol yang berubah karena air sabun

0 comments:

Post a Comment