Rekor Anak Kecil Paling Berotot


Awalnya aku pikir foto-foto ini adalah foto yang diedit dengan menggunakan Photoshop, tapi ternyata tidak, otot-otot bocah laki-laki yang tampak Seperti Orang Dewasa ini ternyata asli.Anak Paling Berotot Seperti Orang Dewasa - The Facemash Post - Dia adalah Giuliano Stroe, seorang anak kecil berumur 5 tahun dari Rumania, pada tahun 2009 masuk dalam Guinness World Records karena kemampuannya berjalan dengan tangan. Giuliano mampu berjalan dengan tangan sejauh 10 meter dengan bola berat antara kakinya.



Bocah laki-laki yang memamerkan keterampilannya di sebuah acara TV Italia ini telah menjadi sensasi YouTube. Giuliano melatih otot-otot tubuhnya sejak dia berumur 2 tahun di kota di Italia di mana keluarganya tinggal.







Sumber : Kaskus.us

Sejarah Asal Usul Lambang Indonesia - Garuda Pancasila




TENTU, kita bangsa Indonesia sudah tidak asing dengan Garuda Pancasila, Lambang Kebesaran Negara Republik Indonesia Tercinta (kalo tidak kenal, ya kebangetan, lebih baik jangan jadi orang Indonesia saja). Tapi mungkin tidak banyak yang tahu, siapakah sebenarnya otak jenius yang menciptakan maha karya sepanjang masa buat Indonesia tersebut. Berikut artikel yang didapatkan penulis dari beberapa sumber :

SEJARAH PENEMUAN LAMBANG NEGARA INDONESIA, GARUDA PANCASILA




Sultan Hamid II, salah satu Keturunan Ningrat Kesultanan Pontianak

Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara. Dia lah Sultan Hamid II yang berasal dari Pontianak.

Bagaimana prosesnya ? berikut kutipannya..

Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, Sultan Hamid IIdiangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarnomerencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara.

Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknisMuhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M.A. Pelaupessy, Mohammad Natsir, dan RM Ngabehi Purbatjarakasebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.

Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M. Yamin.

Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M. Yamin ditolakkarena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.

TOKOH-TOKOH PANITIA LENCANA NEGARA




SULTAN HAMID II




Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.

Pada tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dianggap bersifat mitologis.

Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk rajawali – Garuda Pancasila dan disingkat Garuda Pancasila.Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri.

AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila“ terbitan Departemen Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “’tidak berjambul”’ seperti bentuk sekarang ini.

Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes, Jakarta pada 15 Februari 1950.

Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno.

Tanggal 20 Maret 1950, bentuk akhir gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk akhir rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini

Sultan Hamid II kemudian menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H. Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974.




Sultan Hamid II bersama H Masagung (Tjio Wie Tay), pemilik penerbit Gunung Agung,didampingi Syarif Thaha Alkadrie, duduk di Singgasana Istana Kadriah Pontianak.

Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan berkas dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara. Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara.

Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah, Pontianak.

Bendera Mana Yang Lebih Dulu, Indonesia, Polandia ataukah Monaco ?




Menyambung postingan tentang asal-usul Garuda Pancasila, Lambang Kebesaran Republik kita Indonesia Tercinta, maka postingan berikut kembali membuka wawasan kita mengenai asal usu Sang Saka Merah Putih.

Warna merah-putih telah digunakan sejak zaman Kerajaan Majapahit sebagai bendera atau lambang. Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih. Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII. Di zaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Aru Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone.

Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang. Ketika terjadi Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830, di tengah-tengah pasukan Diponegoro yang beribu-ribu juga terlihat kibaran bendera merah-putih. Demikian juga di lereng-lereng gunung dan desa-desa yang dikuasai Pangeran Diponegoro, banyak terlihat kibaran bendera merah-putih. 



Bendera (panji-panji) majapahit


Lambang Majapahit



Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.

Pada abad ke-20 perjuangan bangsa Indonesia makin terarah dan menyadari akan adanya persatuan dan kesatuan perjuangan menentang kekuatan asing, kesadaran berbangsa dan bernegara mulai menyatu dengan timbulnya gerakan kebangsaan Boedi Oetomo pada 1908 sebagai salah satu tonggak sejarah.

Kemudian pada tahun 1922 di Yogyakarta berdiri sebuah perguruan nasional Taman Siswa di bawah pimpinanSuwardi Suryaningrat. Perguruan itu telah mengibarkan bendera merah-putih dengan latar dasar warna hijau yang tercantum dalam salah satu lagu antara lain: “Dari Barat Sampai ke Timur“, “Pulau-pulau Indonesia“, “Nama Kamu Sangatlah Masyhur Dilingkungi Merah-Putih. “Itulah makna bendera yang dikibarkan Perguruan Taman Siswa.

Para mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia yang berada di negeri Belanda pada 1922 juga telah mengibarkan bendera merah-putih yang di tengahnya bergambar kepala kerbau, pada kulit buku yang berjudul Indonesia Merdeka. Buku ini membawa pengaruh bangkitnya semangat kebangsaan untuk mencapai Indonesia Merdeka.

Demikian seterusnya pada tahun 1927 berdiri Partai Nasional Indonesia dibawah pimpinan Ir. Soekarno yang bertujuan mencapai kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia. Partai tersebut mengibarkan bendera merah-putih yang di tengahnya bergambar banteng.

Kongres Pemuda pada tahun 1928 merupakan detik yang sangat bersejarah dengan lahirnya “Sumpah Pemuda”. Satu keputusan sejarah yang sangat berani dan tepat, karena kekuatan penjajah pada waktu itu selalu menindas segala kegiatan yang bersifat kebangsaan. Pada kongres tersebut untuk pertama kalinya digunakan hiasan merah-putih tanpa gambar atau tulisan, sebagai warna bendera kebangsaan, dan untuk pertama kalinya pula diperdengarkan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.

Pada saat Kongres Pemuda berlangsung, suasana merah-putih telah berkibar di dada peserta, yang dibuktikan dengan panitia kongres mengenakan “kokarde” (semacam tanda panitia) dengan warna merah-putih yang dipasang di dada kiri. Demikian juga pada anggota padvinder atau pandu yang ikut aktif dalam kongres menggunakan dasi berwarna merah-putih. Kegiatan pandu, suatu organisasi kepanduan yang bersifat nasional, menunjukkan identitas kebangsaan dengan menggunakan dasi dan bendera merah-putih.

Pengibaran bendera merah-putih dan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dilarang pada masa pendudukan Jepang, karena ia mengetahui pasti bahwa hal tersebut dapat membangkitkan semangat kebangsaan yang nantinya menuju pada kemerdekaan. Kemudian pada tahun 1944 lagu “Indonesia Raya” dan “Bendera Merah-Putih” diizinkan untuk berkibar lagi setelah kedudukan Jepang terdesak. Bahkan pada waktu itu pula dibentuk panitia yang bertugas menyelidiki lagu kebangsaan serta arti dan ukuran bendera merah-putih.

Detik-detik yang sangat bersejarah adalah lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Setelah pembacaan teks proklamasi, baru dikibarkan bendera merah-putih, yang kemudian disahkan pada 18 Agustus 1945. Bendera yang dikibarkan tersebut kemudian ditetapkan dengan nama Sang Saka Merah Putih. Kemudian pada 29 September 1950 berkibarlah Sang Merah Putih di depan Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagaipengakuan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa Indonesia oleh badan dunia.


foto asli detik-detik pengibaran sang saka merah putih pada proklamasi 17 Agustus 1945




TAMBAHAN

Bendera merah putih dijahit oleh Ibu Fatmawati istri ke-2, Sang Proklamator RI, Bung Karno. Fatmawati yang bernama asli Fatimah, lahir di Bengkulu pada tahun 1923.

Ibu Fatmawati bertemu Bung Karno saat tokoh nasionalis itu sedang menjalani masa pengasingan di Bengkulu (1938-1942). Oleh ayahnya, Hasan Din, Fatmawati dititipkan kepada pasangan Bung Karno-Inggit untuk diawasi. Tapi Bung Karno malah jatuh hati pada gadis itu.

Bung Karno melukiskan pesona Fatmawati: “Rambutnya seperti sutera di belah tengah dan menjurai ke belakang berjalin dua. Aku senang padanya. Ia berjalan-jalan denganku sepanjang tepi pantai yang berpasir, sementara alunan ombak berbuih putih memukul-mukul mata kaki.”

Kemudian mereka menikah di Jakarta Juni 1943 setelah Bung Karno bercerai dengan Inggit. Fatmawati juga berperan dalam peristiwa bersejarah Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 yang naskahnya dibacakan oleh Bung Karno dan Bung Hatta. Dari pernikahananya dengan Soekarno ia dikaruniai 5 orang anak. Beliau meninggal dunia di Jakarta pada tahun 1980 dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

ARTI WARNA MERAH PUTIH

Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia.

Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih).

Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.

MANA YANG LEBIH DULU MEMAKAI MERAH PUTIH ? INDONESIA, MONACO ATAU POLANDIA …???

MONACO




BENDERA MONACO

Bendera nasional Monaco terdiri atas dua strip horizontal yang sama, merah (atas) dan putih (bawah). Warna Merah dan Putih sudah menjadi corak khas The House of Grimaldi paling tidak semenjak 1339, namun dengan desain yang berubah-ubah. Desain dua warna diadopsi pada tanggal 4 April 1881, di bawah pimpinan Pangeran Charles III.

Bendera Monako yang asli (berbentuk sama dengan Bendera negara Monako tapi dengan gambar simbol negara versi sebelumnya di tengahnya) sudah digunakan sejak awal kerajaan ini berdiri, kecuali saat Monako di-aneksasi Perancis pada periode 1793-1814. Bentuknya kini yang lebih sederhana mulai digunakan sejak 4 April 1881.

POLANDIA


BENDERA POLANDIA

Bendera Polandia terdiri atas dua garis horizontal dengan lebar yang sama, bagian atas putih dan bagian bawah merah.Dua warna tersebut didefinisikan dalam konstitusi Polandia sebagai warna nasional.

Putih dan merah secara resmi diadopsi sebagai warna nasional pada tahun 1831. Hal itu didasarkan atas tincture(warna) khas dari lambang dua negara konstituen Persemakmuran Polandia-Lituania, yaitu Elang Putih dari Polandia dan The Pursuer of Lituania, seorang ksatria berkulit putih yang menunggangi kuda putih lengkap dengan perisai merah. Sebelum itu, tentara Polandia memakai kombinasi berbagai warna. Bendera nasional secara resmi diadopsi pada tahun 1919. Sejak tahun 2004, Polish Flag Day dirayakan pada tanggal 2 Mei.

INDONESIA




BENDERA INDONESIA

Bendera nasional Indonesia, yang dikenal sebagai Sang Saka Merah Putih (“Merah Putih”) didasarkan pada bendera Kerajaan Majapahit pada abad ke-13 di Jawa Timur. Bendera itu sendiri diperkenalkan dan dikibarkan secara resmi di hadapan dunia pada upacara Hari Kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945. Desain bendera masih tetap sama sampai sekarang.

Warna merah putih berasal dari bendera Kerajaan Majapahit pada abad ke-13. Kemudian, warna-warna itu dihidupkan kembali oleh para mahasiswa dan para nasionalis di awal abad 20 sebagai ekspresi nasionalisme melawan Belanda. Bendera merah-putih dikibarkan untuk pertama kalinya di Jawa pada tahun 1928. Di bawah pemerintahan Belanda, bendera itu dilarang berkibar. Sistem ini diadopsi sebagai bendera nasional pada tanggal 17 Agustus 1945, ketika kemerdekaan diumumkan dan telah digunakan sejak saat itu.

Ada juga cerita lain tentang bendera Indonesia, yang secara signifikan berhubungan dengan bendera Belanda. Di bawah kolonialisme Belanda, setiap urusan menggunakan bendera Belanda (merah-putih-biru). Sedangkan bendera Indonesia dilarang digunakan. Sebagai simbol perlawanan terhadap Belanda, kaum nasionalis Indonesia dan gerakan kemerdekaan merobek bendera Belanda. Mereka merobek bagian bawah bendera, dan memisahkan warna merah dan putih dari warna biru. Alasan utamanya adalah karena biru pada bendera Belanda dipahami sebagai berdiri untuk aristokrasi “berdarah biru”. Sebaliknya, warna merah mewakili darah yang tertumpah dalam Perang Kemerdekaan, sedangkan putih bisa dipahami untuk melambangkan kemurnian Indonesia.

Nama resminya adalah Sang Merah Putih sesuai dengan Pasal 35 UUD 1945. Bendera ini juga biasa disebut Bendera Merah Putih, Sang Dwiwarna, atau Sang Saka Merah Putih. Bendera Pusaka adalah bendera yang dikibarkan di depan rumah Soekarno beberapa saat setelah dia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Bendera Pusaka ini adalah dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno, dan dikibarkan setiap tahun di depan istana presiden pada saat upacara hari kemerdekaan. Namun, karena dianggap terlalu rapuh, Bendera Pusaka dikibarkan untuk yang terakhir kalinya pada 17 Agustus 1968.

Merah berarti keberanian, sedangkan putih berarti kemurnian. merah tersebut merupakan tubuh manusia atau kehidupan fisik, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia atau kehidupan rohani. Bersama-sama mereka berdiri untuk melengkapi manusia.

Secara tradisional, sebagian besar masyarakat Indonesia telah menggunakan merah dan putih sebagai warna suci mereka, pencampuran warna gula (warna merah berasal dari gula kelapa atau Gula aren) dan beras (berwarna putih). Sampai hari ini, keduanya merupakan komponen utama masakan Indonesia setiap hari. Rupanya, penduduk Kerajaan Majapahit juga menggunakan konsep ini dan dirancang sebagai bendera merah dan putih.

Note : Kerajaan majapahit berdiri tahun 1293

KESIMPULANNYA

"Polandia menggunakan corak bendera putih-merah pada tahun 1831
Monaco menggunakan corak bendera merah-putih pada tahun 1339 (itupun desainnya masih berubah-ubah)
INDONESIA, menggunakan corak bendera MERAH PUTIH sejak jaman Kerajaan Majapahit berdiri tahun 1293!!

Jadi, INDONESIA adalah yang PERTAMA menggunakan bendera MERAH PUTIH dan tidak pernah mengalami perubahan desain bendera. Walaupun sering terjadi pergolakan di dalam negeri, perubahan sistem pemerintahan, penjajahan oleh kaum imperialisme, MERAH PUTIH akan tetap berkibar!! MERDEKA!!!!

Inilah ! Mumi Asli Dari Indonesia


 

Kebanyakan orang di dunia mengidentikkan Mumi dengan Mesir karena sejarah Mumi para Firaun di Mesir. Namun demikian, sejarah panjang mumi ternyata ada juga dalam hidup orang Papua. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada akhir tahun 1980-an sampai awal tahun 1990-an, telah ditemukan tujuh mumi di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Yahukimo. Ketujuh Mumi tersebut berada di:

(a) Kecamatan Kurulu, utara Kota Wamena sebanyak sebanyak 3 mumi;
(b) Kecamatan Assologaima, barat Kota Wamena sebanyak 3 mumi,
(c) serta satu mumi di Kecamatan Kurima Kab. Yahokimo adalah satu-satunya mumi perempuan.

Dari ketujuh mumi tersebut, hanya mumi Werupak Elosak di Desa Aikima dan mumi Wimontok Mabel di Desa Yiwika – Kecamatan Kurulu – Kabupaten Jayawijaya yang sudah dikenal para wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang mengunjungi kabupaten Jayawijaya karena masyarakat pribumi membuka peluang kepada masyarakat di luar untuk menyaksikannya. Namun untuk melihat mumi-mumi tersebut, para wisatawan harus membayar.


Mumi Werupak Elusak


Mumi Werupak Elosak (nama ketika masih hidup) berumur sekitar 230 tahun. Pakaian tradisional yang dikenakan, seperti koteka, masih utuh. Ia adalah panglima perang dan meninggal akibat luka tusukan sege (tombak). Lukanya pun masih terlihat jelas hingga kini. Jasad Werupak dijadikan mumi, selain untuk menghormati jasa semasa hidupnya, juga karena Werupak sendiri yang meminta. Ia ingin supaya mayatnya diawetkan.

Hal ini berbeda dengan mumi Wimontok Mabel. Ia adalah seorang kepala suku. Wimontok mempunyai arti perang terus. Karena semasa hidupnya ia kepala suku perang yang ahli strategi. Wimontok meninggal akibat usia tua dan memberi wasiat kepada keluarganya agar jasadnya diawetkan. Dari segi ukuran, mumi ini lebih kecil ketimbang Weropak. Namun, kondisinya masih lebih bagus.

Menurut Batu Logo, salah seorang warga yang tinggal di perkampungan tersebut, Mumi Wim Motok Mabel adalah generasi ketujuh. Usianya saat ini 368 tahun. “Dia (Wim Motok Mabel) adalah kepala suku perang. Menurut cerita orang tua kami, sebelum meninggal beliau berpesan agar mayatnya tidak dibakar. Beliau minta mayatnya diawetkan agar jasadnya bisa dilihat generasi berikutnya,” kata Batu Logo.

Meski telah berusia 368 tahun, sebagian bentuk tubuh mumi itu masih sangat jelas. Terutama kepala, badan, dan kaki. Bahkan, kotekanya pun masih terlihat. “Untuk menjaga agar tidak rusak termakan usia, mumi itu dirawat secara tradisional dengan pengasapan dan pengolesan lemak babi ke seluruh tubuh mumi,” terang Batu Logo.




Mumi Wim Motok Mubel

Setiap lima tahun sekali diadakan upacara adat untuk melingkarkan semacam kalung di leher Wimontok. Upacara tersebut disertai pemotongan babi. Lalu lemak dari babi itu dioleskan ke seluruh tubuh mumi. Dari kalung tersebutlah perkiraan umur mumi didapat, yaitu sekitar 382 tahun.

Para mumi ini dibuat dengan menggelar upacara sakral. Dilanjutkan dengan pengasapan jenazah selama tiga bulan terus-menerus. Setelah menjadi mumi, perawatan selanjutnya ditangani kaum laki-laki saja. Karena menurut adat setempat, sentuhan wanita akan membuat mumi menjadi rusak serta mendatangkan malapetaka bagi wanita tersebut dan lingkungan sekitar. Mumi-mumi ini hanya diletakkan di dalam sebuah kotak kayu dan disimpan dalam pilamo, rumah adat khusus laki-laki.

Tidak semua mayat/jasad yang diperbolehkan menjadi atau dijadikan mumi. Hanya yang mempunyai jasa besar terhadap suku seperti kepala suku atau panglima perang yang secara adat diizinkan menjadi mumi.

Mumi Wamena, terletak di Desa Yiwika, Distrik Kurulu, Jaya Wijaya, berjarak sekitar 30 kilometer atau 25 menit perjalanan dari Kota Wamena, bisa jadi tidak sekondang mumi para Firaun Mesir. Namun, sensasinya tak kalah kuat.

Berbeda dengan Mumi Raja-raja Fir’aun yang begitu di jaga kesakralannya, sampai-sampai untuk berfotopun tidak akan diperkenankan (hanya orang-orang tertentu, semisal keturunan atau darah raja-raja mesir saja), Mumi Wamena boleh saja dilihat dari dekat atau bahkan berfoto bersama Anda, namun untuk melihatnya Anda diwajibkan membayar biaya untuk perawatan mumi sebesar Rp.25.000,-. Saya pikir harga yang tidak seberapa bila dibandingkan warisan leluhur kita ini yang begitu tiada ternilai harganya, dan siapa lagi kalau bukan kita ini generasinya yang bakal menjaga kelesatarian budaya asli dan peninggalan Indonesia tercinta. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan Anda semua.

Ternyata Orang Cacat Ini Malah Menyumbang Bukan Mengemis (Malukah Kita?)

Di dunia ini tidak ada batasan siapa yang boleh mennyumbang, tapi kenyataan yang ada yang besar selalu melupakan yang kecil, inilah cerita nyata di mana si kecil datang untuk menolong sesama kecil. Jika anak ini bisa membantu, mengapa “kita yang lebih baik” tidak?

Ia berjalan di depan meja ‘donation’,
kami berpikir: ‘dia akan lewat…’

Orang Cacat Menyumbang

“Saya ingin menyumbang!”
Ia menuang koin dari mangkuknya.
Para petugas mengulurkan tangan ingin membantu,
tapi dia ingin melakukannya dengan tangannya sendiri.

Orang Cacat Menyumbang

Kami semua tak bisa berkata-kata,
ia memberikan semua yang diperolehnya
kepada Lembaga Amal dengan usahanya sendiri.

Orang Cacat Menyumbang

“Saya masih punya uang.”
Ia berkata dengan antusias sambil merogoh saku celananya.

Orang Cacat Menyumbang

Ia mengambil beberapa lembar uang 10 dollar
dan … menyumbang!

Orang Cacat Menyumbang

Orang Bijak Mengatakan:

” Sesungguhnya jika kita berbuat kebaikan, Kita BUKAN hanya sedang membantu orang atau mahkluk lain, Namun sesungguhnya kita sedang membantu diri kita sendiri agar menjadi lebih bahagia. Temukan kebahagiaan dengan memberi “

5 Hal yang Dulu Biasa Aja Sekarang Ngetrend


Seperti yang sudah pernah kita bahas sebelumnya, yang namanya trend itu memang selalu berubah-ubah. Terkadang sebuah hal bisa muncul tiba-tiba dan langsung menjadi trend. Tapi, ada beberapa hal yang sebenernya udah ada dari lama banget, trus baru tiba-tiba jadi trend belakangan ini. Seperti misalnya:

1. Kacamata Frame Tebal

Kacamata frame tebal ini udah ada dari jaman dulu banget, mungkin sekitar tahun 70an lah ya. Kayaknya sih emang pada tahun segituan kacamata gak ada yang model lain sih, emang framenya tebel-tebel semua. Dulu kesan yang ditimbulkan dari kacamata frame tebal adalah geek. Nah, tapi sejak tahun 2000an awal, tiba-tiba kacamata frame tebal ini berubah status menjadi sebuah lambang kegaulan sejati. Orang-orang yang sebenernya gak pake kacamata aja jadi beli kacamata frame tebal (tanpa minus tentunya) cuma untuk gaya-gayaan. Padahal kalo dilihat dari sudut pandang orang yang emang harus berkacamata, pake kacamata itu gak enak lho. Mau olahraga jadi susah. Mau berenang susah. Mau pake kacamata item…harus bikin yang ada minus-nya. Ribet dah.

2. Sushi

Mungkin kamu berpikir, “Ya iyalah sushi udah ada dari jaman dulu. Di Jepang udah dari tahun berapa ini makanan”. Ya iya sih. Tapi di Indonesia sendiri, Sushi itu juga udah ada sejak lama. Ada beberapa restoran sushi yang cukup punya nama di masanya, seperti misalnya Sushi Tengoku di Radio Dalam. Tapi ya dulu sushi itu kayak makanan orang kaya gitu deh. Gak semua orang bisa makan sushi. Tapi sejak Sushi Tei muncul, tiba-tiba Sushi jadi booming luar biasa. Restoran sushi muncul dimana-mana dan semua orang jadi suka makan sushi. Coba aja kamu tanya anak ABG makanan favoritnya apa. Paling dijawab sushi. Kalo kamu tiba-tiba ngidam sushi di saat weekend dan udah mau jam makan malam…lebih baik kamu lupakan saja. Ngantrinya bisa 1 jam sendiri.

3. Frozen Yoghurt

Kamu mungkin berpikir bahwa Sour Sally adalah pelopor Frozen Yoghurt di Indonesia. Tapi sebenernya, jauh-jauh-jauh sebelum Sour Sally, udah ada yang namanya Yogen Früz. Di Pondok Indah Mall, tempatnya gak pernah berubah. Dari dulu sampe sekarang dia ada di samping bioskop 21. Emang sih, fro-yo macem Sour Sally/Red Mango/dkk itu memberikan inovasi berupa topping-topping itu. Tapi kalo cuma frozen yoghurtnya sendiri, Yogen Früz udah ada dari lama. Dan dulu kayaknya yang suka cuma dikit deh. Kayaknya cuma orang-orang yang cinta kesehatan gitu.

4. Kamera SLR

Kamera SLR pertama udah ada dari tahun 1930an. Kamera DSLR pertama ada dari tahun 1993. Nah, dulunya yang namanya kamera SLR maupun DSLR ini adalah mainan para fotografer profesional. Kenapa harus profesional? Ya soalnya harganya mahal. Tapi, seiring berjalannya waktu kamera DSLR makin murah dan makin banyak anak muda yang beli kamera DSLR dan tentunya menganggap diri mereka fotografer. Nah terus bagaimana dengan kamera SLR sendiri? Kamera SLR juga jadi masih populer kok. Ada yang emang beneran lebih suka hasil seluloid ketimbang digital. Tapi ada juga yang suka kamera SLR, karena gak pasaran aja sekarang. Misalnya para hipster.

5. Sepeda

Sepeda udah ada dari tahun 1800an dan sebenernya sih dari jaman dulu udah populer-populer aja. Dalam artian, dari dulu sampe sekarang orang tetep banyak yang pake sepeda. Cuma mungkin baru sekitar tahun 2000an kali ya tiba-tiba sepeda itu berubah status jadi ‘keren’. Kamu keren kalo bisa naik sepeda ke sekolah. Kamu keren kalo naik sepeda ke kantor. Padahal kalo di kampung-kampung mah, anak-anak juga ke sekolah naik sepeda. Malah ada yang harus menempuh jarak puluhan kilo menembus gunung. Sepeda makin jadi ngetrend sejak jamannya sepeda fixed gear. Tapi belakangan ini kayaknya sih udah makin jelas yah mana yang beneran suka naik sepeda dan mana yang cuma gaya-gayaan. Yang cuma gaya-gayaan paling sekarang sepedanya udah dijual atau udah masuk gudang, barengan sama Super Nintendo.
Sekarang MBDC yakin banyak di antara kamu yang mikir, “Gue udah pake kacamata frame tebel / naek sepeda / makan sushi / makan frozen yoghurt / pake SLR dari jaman dulu! Gue gak ikut-ikutan! Kemana aja tuh orang-orang dari dulu! Cih!” Iye iye. Dasar hipster.


Sumber: http://malesbanget.com/2012/02/5-hal-yang-dulu-biasa-aja-sekarang-ngetrend/#ixzz2IYiIJ7Xt 

Sejarah Jakarta Kota Banjir


Jan Pieterszoon Coen memimpikan duplikat Amsterdam di Belanda ketika meminta Simon Stevin merancang sebuah kota di muara Sungai Ciliwung yang sering kebanjiran pada 1619. Kota yang dibangun di atas reruntuhan Jayakarta itu dikelilingi parit-parit, tembok kota, lengkap dengan kanal. 




Dengan kanal-kanal itu, Coen berharap bisa mengatasi banjir, sekaligus menciptakan sebuah kota yang menjadi lalu lintas pelayaran, sebagaimana kota-kota di Belanda. Sungai Ciliwung yang berkelok-kelok dialihkan dan digantikan sebuah terusan lurus, Kali Besar, memotong kota menjadi dua bagian.

Namun, impian Coen hanya bertahan singkat. Kota Batavia, yang dibangun Coen, memang sempat dijuluki ”Venesia dari Timur”. Namun, tak lama kemudian, pertumbuhan kota tak terkendali, rumah-rumah yang ada sempit dan berimpit. Endapan lumpur yang memampetkan terusan berbau busuk dan menjadi sarang malaria.

Riwayat banjir

Banjir ternyata tak terbendung. Hanya tiga tahun sejak dibangun, tahun 1621, Batavia kebanjiran. Banjir juga terjadi pada 1654 dan sejak itu terus membesar. Kota yang dirancang Coen ini perlahan ditinggalkan.


Menurut catatan Restu Gunawan, sejarawan yang meneliti riwayat banjir Jakarta sejak zaman kolonial hingga sekarang, pada akhir abad ke-18, terjadi perpindahan besar-besaran penduduk Batavia ke daerah yang lebih tinggi dan sehat di selatan, yaitu Weltevreden.

Weltevreden yang semula hutan dan rawa-rawa lantas berkembang pesat. Apalagi 1807, Herman Willem Daendels membangun pusat pemerintahan ibu kota koloni Belanda di Asia di Weltevreden. Awalnya, Daendels hendak membangun pusat pemerintahan di Semarang atau Surabaya. Karena alasan biaya, dia membangun di Weltevreden. Pada 1830, ibu kota Hindia Belanda resmi pindah ke Weltevreden, sekitar Lapangan Banteng saat ini.

Daerah ibu kota itu kemudian berkembang pesat. Namun, banjir tak beranjak pergi. Menurut Restu, 1 Januari 1892, Weltevreden kebanjiran. Seperti ditulis koran Siang Po, banjir terjadi setelah turun hujan lebat selama delapan jam. Curah hujan yang tercatat di Batavia saat itu 286 milimeter. Sebagai catatan, ketinggian curah hujan saat itu jauh lebih tinggi dibandingkan curah hujan rata-rata selama dua hari terakhir, 40-100 mm, yang menyebabkan banjir besar di Jakarta. Artinya, faktor perubahan cuaca boleh diabaikan sebagai penyebab banjir Jakarta.

Setahun kemudian, banjir lebih besar melanda. Hampir seluruh kota terendam. Kampung Pluit Belakang, Sawah Besar, Kandang Sapi, Pasayuran, Kebon Jeruk, Kemayoran Wetan, dan Sumur Batu terendam air hingga 1 meter. Banjir memicu wabah kolera sehingga banyak warga meninggal.


Restu juga mencatat, Batavia kembali kebanjiran pada 1895, 1899, 1904, dan 1909. Pemerintah kolonial dinilai gagal mengatasi banjir. Pada 19 Februari 1909, koran de Locomotief menulis berita berjudul ”Batavia Onder Water”, pelesetan dari singkatan BOW (Burgelijke den Openbare Werken), kantor yang menangani sarana dan prasarana pemerintah, termasuk pengairan.

Sejak itu, banjir di Batavia terus meluas seiring pembengkakan jumlah penduduk. Januari 1918, Batavia dilanda banjir hebat sehingga melumpuhkan aktivitas kota selama sebulan. ”Belanda coba mengatasi banjir dengan membangun kanal dan pintu air,” kata Restu.

Peninggalan itu, antara lain, Kanal Banjir Kalimalang, pintu air Matraman, dan pintu air Karet. Kanal Banjir Kalimalang, menurut Restu, bisa menyelamatkan kawasan Menteng dan sekitarnya yang dihuni kalangan elite Belanda dari banjir tahun 1923. Namun, permukiman pribumi di Batavia tetap banjir.

Sistem kanal tidak bisa mengatasi banjir besar yang melanda Batavia pada 1932 dan 1933. ”Kanal itu dibangun bukan untuk menyelesaikan seluruh banjir Jakarta, hanya beberapa kawasan saja, karena air pasti meluber ke daerah lain yang lebih rendah,” kata Restu.

Dari dulu, kanal tidak memberi jaminan, apalagi Kanal Barat yang dirancang Herman van Broeen tahun 1923 dan baru dibuat pada 1973. Proyek itu sudah ketinggalan 50 tahun. Adapun Kanal Timur dibangun pada 2006. ”Sistem Kanal Banjir Kalimalang yang dibuat ketika penduduk Jakarta masih di bawah 800.000 orang saja tidak bisa mengatasi banjir. Anehnya, kita sekarang masih mengandalkan kanal, bahkan mau membangun deep tunnel,” ungkapnya.

Restu mengatakan, kegagalan sistem kanal yang dirintis Belanda karena topografi Jakarta yang datar dan tingginya tingkat sedimentasi.

Cekungan banjir


Ahli geologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jan Sopaheluwakan, mengatakan, banjir Jakarta tak akan bisa diselesaikan dengan sistem kanal karena geologis Jakarta sebenarnya cekungan banjir. Sebaliknya, kawasan utara sekitar Ancol dan Teluk Jakarta mengalami pengangkatan karena proses tektonik. Akibatnya, air dari 13 sungai yang bermuara di Teluk Jakarta tidak bisa mengalir lancar ke laut dan kerap terjebak di cekungan besar Jakarta.


”Itu sebabnya, Teluk Jakarta tidak bisa membentuk delta, seperti Delta Mahakam di Kalimantan. Endapan kasar yang dibawa sungai-sungai mengendap di cekungan Jakarta sehingga tidak sampai ke laut dan membentuk delta,” katanya.

Teluk Jakarta, menurut Sopaheluwakan, adalah tinggian lokal, sementara dari Pantai Teluk ke arah darat (ke selatan) adalah kawasan rendahannya. Dataran rendahan (cekungan) ini dibatasi tinggian Ciputat. Jadi, dari barat Ciputat hingga Teluk Jakarta ibarat sebuah mangkuk raksasa. Jakarta tepat berada di tengah mangkuk itu sehingga secara geomorfologi disebut ”dataran banjir Jakarta”.

Cekungan Jakarta, menurut Sopaheluwakan, terbentuk dari tanah sedimen muda sangat tebal tetapi belum terkonsolidasi. Akibatnya, secara geologis, tanah di Jakarta perlahan turun. Penurunan tanah di Jakarta diperparah pengambilan air tanah secara besar-besaran. ”Penurunan tanah di Jakarta bervariasi di beberapa tempat, 4-20 sentimeter per tahun,” katanya.

Kondisi tanah yang secara geologis merupakan cekungan menyebabkan pada masa lalu sebagian kawasan Jakarta berupa rawa-rawa yang dikepung sungai-sungai. Sebagian dataran yang kering pada musim kemarau menjadi daerah parkir air waktu banjir. ”Di masa kolonial, daerah luapan banjir dinyatakan sebagai daerah parkir air dan dinyatakan sebagai daerah pertanian dan kawasan hijau. Pemanfaatannya untuk kawasan terbangun maksimal 5 persen dari luas tanah,” kata Restu.

Sejak 1960-an, kawasan parkir air diuruk. Sebagai contoh, kawasan Tebet yang sebenarnya adalah luapan banjir Sungai Ciliwung, kawasan Mampang yang merupakan luapan banjir Sungai Krukut, dan Kebayoran Lama yang merupakan luapan banjir Sungai Grogol.

Ancaman banjir di Jakarta bertambah parah seiring perubahan kawasan dataran tinggi yang mengelilingi cekungan menjadi pusat permukiman baru. Waduk-waduk dan rawa-rawa yang banyak di pinggiran Jakarta kini dikeringkan dan dijadikan hunian. Akibatnya, kawasan untuk resapan air justru mengirim lebih banyak air permukaan ke Jakarta.



Sopaheluwakan menyarankan, untuk mengurangi banjir Jakarta, kota ini harus menambah kawasan resapan dan mengembalikan fungsi tempat parkir air. ”Gambir ke selatan harus ada lebih banyak ruang terbuka hijau dan situ-situ untuk menyerap air. Ini dimungkinkan dengan merevisi total tata ruang yang ada. Lahan terbuka diperbanyak dan pembangunan dilakukan ke atas,” katanya.

Kawasan penyangga juga harus dihijaukan kembali. Tidak boleh lagi menghabisi lahan di Tangerang, Bogor, dan sekitarnya untuk hunian.

Sejarah mencatat banjir sudah mengakrabi Jakarta sejak awal pendirian kota ini. Yang jadi masalah, warga kota tidak beradaptasi dengan banjir dan masih bermimpi menyelesaikan banjir ”hanya” dengan kanal-kanal dan deep tunnel. ”Jika takut banjir, jangan bangun rumah di bantaran sungai atau bekas situ. Boleh saja bangun rumah di sana, tetapi berbentuk rumah panggung atau rumah terapung, seperti di Sumatera dan Kalimantan,” kata Restu.

Sumber :
Kompas.com

Kapasitas Flashdisk Terbesar Yang Pernah Dibuat

Flash Disk mungkin adalah sebuah alat praktis yang biasa digunakan untuk menyimpan file-file digital. Baik itu bersifat sementara untuk memindah file antar komputer atau bahkan bisa juga bersifat abadi atau tidak dipindahkan lagi. Namun, untuk menyimpan file secara selamanya di Flash Diska sangat terganggu oleh daya tampung flash disk yang biasanya terbatas.


Selama ini, flash disk yang kita kenal biasnaya paling berukuran hingga 16 GB saja. Tapi bayangkan sebuah flash disk yang dikeluarkan oleh pihak King Stone ini. Dengan memberikan space hingga 1TB membuatnya menjadi flash disk dengan ukuran terbesar di dunia.



Data Traveler HyperX Predator 3.0

Flash disk yang oleh Kongstone diberi nama USB Flash Drice DataTraveler HyperX Predator 3.0 ini memang memiliki ukuran yang sangat besar. Dengan kapastas 1 TB. Apabila anda belum tahu berapa ukuran 1Tb tersebut, maka saya akan berikan penjelasannya. 1TB tersebut setara dengan 1.000 GB.


Meskipun, DT HyperX Predator 3.0 memiliki ruang yang sangat besar untuk penyimpanannya namun anda tidak perlu khawatir dengan kualitasnya. Karena Flash Disk ini memiliki kecepatan 240MB/s untuk membaca file dan 160MB/s untuk menulis file. Unit ini juga mendapatkan sertifikasi SuperSpeed USB 3.0. Sementara jika dicolokkan dengan akses USB 2.0, maka kecepatan yang dihasilkan adalah 30MB/s untuk baca dan 30MB/s jika menulis file.


Hal ini berarti bahwa FlashDisk ini telah dioptimalkan untuk port 3.0 yang biasa ditanamkan pada jenis PC terbaru. Peluncuran falsh disk dengan ukuran terbesar di dunia ini adalah dalam rangka ulang tahun ke-25perusahaan yang selama ini bergerak di bidang memori tersebut.
Flash Disk Terbesar di Dunia berukuran 1 TB 9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews

Tips Membuat Group SMS di BlackBerry


Untuk anda yang sering mengirim sms ke banyak orang sekaligus, anda bisa membaca tips ini, bagaimana caranya membuat group sms, sehingga anda tidak perlu mengirim sms satu per satu kepada beberap orang. Yuk, langsung aja kita lihat tipsnya...
1. Buka Contacts
2. Klik menu, pilih New Group
sms

3. Beri nama Group anda itu. (Misalnya: Test)
Lalu klik menu, pilih add Member. Ulangi hal yang sama untuk menambah member.

sms

4. Keluar (klik escape) lalu Save.
5. Untuk mengirim sms kepada Group sms yang kita buat tinggal masuk ke  Contacts.
alu cari nama group tersebut, klik menu, pilih SMS "Nama Group" (Mis: Test)

sms

6. Selanjutnya adalah anda tinggal mengetik sms, lalu kirim. Sms otomatis akan terkirim ke semua member di dalam Group anda.
Selamat mencoba!
Catatan: Tips ini di uji coba menggunakan OS 5
Sumber: Tim Jeruk Nipis

Tips Menampilkan Pesan Pada Lock Screen BlackBerry


BlackBerry memungkinkan kamu untuk menuliskan sebuah pesan pada tampilan lock screen. Pesan itu bisa apapun dan ini pasti sangat berguna untuk mu. Lalu bagaimana caranya untuk menampilkan pesan pada lock screen BlackBerry-mu ? ikuti tips singkat berikut ini :
1. Buka Options dan pilih Display dari menu yang ada, kemudian pilih Message on Lock Screen.
2. Setelah itu kamu akan mengisi pesan/informasi apa yang ingin ditampilkan pada lock screen BlackBerry-mu. Selasai menulis pesan, untuk menyimpannya kamu tekan tombol back pada BlackBerry-mu dan pilih save.
Sekarang coba kamu lock BlackBerry-mu, Kini sudah terdapat pesan pada tampilan lock screen.
Update:
Sebelum bisa menggunakan lock screen, kamu perlu masuk ke security dan isi nama password. Agar ketika kamu buka lock screen, kamu bisa masukan password.